WELCOME TO LIFE' S

Mengenal, memahami, mengetahui dan mempelajari segala hal yang berhubungan dengan kehidupan

Privat Teacher

Bagi yang butuh bantuan olah data SPSS (Statistical Product and Service Solutions), dapat hubungi saya :
Muhammad Yusuf
Contact person : 085266535583
E- mail : yusuf_4th@yahoo.com

Translate

Minggu, 26 Mei 2013

Audit Fungsi Pemasaran



Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah  bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (1) kebijakan produk, (2) kebijakan harga, (3) kebijakan promosi, dan (4 ) kebijakan saluran distribusi.
(1). Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Tiga tingkatan produk meliputi:
a.     produk inti (core product), menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen ketika mereka memperoleh produk. Misalnya, ketika mahasiswa membeli buku, bukan sekedar membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih daripada itu mereka membeli ilmu pengetahuan yang dijanjikan oleh buku tersebut.
b.      produk aktual (actual product), meliputi komponen model, tampilan, nama, merek, pengemasan, dan ciri-ciri produk lainnya yang berkombinasi untuk memberikan manfaat produk ini.
c.       produk tambahan (augmented product), meliputi pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun di sekeliling produk inti dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa keputusan penting yang berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk, (iii) mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan lini produk.
Keputusan Bauran Produk
      Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk meliputi: (i) keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih memperhatikan konsistensi lini produknya.
(2). Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal yang terdiri atas:
a.    Tujuan pemasaran. Ada beberapa tujuan pemasaran yang berpengaruh terhadap kebijakan penetapan harga, diantaranya: kelangsungan hidup produk, maksimasi laba saat ini, kepemimpinan pangsa pasar, dan tujuan lain.
b.    Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya program pemasaran secara keseluruhan. Harga dapat mempengaruhi secara keseluruhan dari bauran pemasaran , demikian juga komponen yang lain. Jika harga menjadi landasan utama dalam menetapkan bauran pemasaran, maka harga terhadap suatu produk ditetapkan terlebih dahulu baru kemudian bauran pemasaran yang lainnya menyesuaikan dengan tingkat harga yang ditetapkan tersebut.
c.     Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga. Harga suatu produk harus mencerminkan berapa biaya yang telah dikonsumsi untuk menghasilkan produk tersebut dan berapa biaya untuk menyampaikan produk tersebut kepada konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Disamping itu harga juga harus mencerminkan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan produsen dari memuaskan kebutuhan konsumen.
d.    Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi perusahaan. Dalam perusahaan kecil,harga kebanyakan ditetapkan oleh manajemen puncak, sedangkan pada perusahaan besar mungkin lebih strategis jika harga ditetapkan oleh manajer divisi atau manajer lini produk.
Faktor lain (eksternal) meliputi:
a.     Sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli  dan penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
b.    Persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon harga dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada penggunanya.
c.     Faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan perusahaan. Faktor-faktor ini kebanyakan bersifat given bagi perusahaan karena memang perusahaan tidak memiliki kendali terhadap faktor-faktor ini. Kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, perkembangan politik, perkembangan teknologi, dan sebagainya secara signifikan dapat mempengaruhi keberhasilan program pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi dan program pemasarannya terhadap faktor-faktor ini termasuk penetapan harga.
(3). Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.


Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran meliputi: informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, pemilikan fisik, pembayaran, da hak milik.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-pertimbangan penting mengenai:
1.      analisis kebutuhan pelanggan
2.      penetapan tujuan saluran pemasaran
3.      identifikasi alternatif saluran pemasaran utama
4.      evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.
(4). Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi
Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi berikut:
a.    Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b.     Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu
c.     Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong  keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
d.     Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
e.    Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Mengembangkan Komunikasi Efektif
Mengembangkan suatu bauran promosi yang efektif mencakup tahapan-tahapan penting berikut ini:
1.   Mengidentifikasi audiens sasaran.
Perusahaan harus mengidentifikasi terlebih dahulu siapa audiens sasaran dari produk yang dipasarkan. Apakah pembeli  potensial dari produk yang dipasarkan, pemakai saat ini, orang yang memutuskan pembelian atau yang mempengaruhi pembelian tersebut.
2.      Menentukan tujuan komunikasi.
Bagaimana proses audiens yang diharapkan perusahaan terhadap produk yang dipasarkan setelah menerima pesan yang disampaikan melalui proses komunikasi yang dibangun merupakan tujuan utama dari komunikasi pemasaran. Respon terakhir adalah terjadinya transaksi pembelian dan kepuasan pelanggan.
3.      Merancang pesan.
 Setelah merumuskan dan mendefinisikan tujuan komunikasi (respon yang diharapkan dariaudiens), perusahaan merancang pesan yang akan disampaikan kepada audiens. Suatu pesan harus mendapat perhatian (attention0, menarik minat ( interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menghasilkan tindakan (action).
4.   Memilih saluran komunikasi.
Saluran komunikasi yang tepat harus mengikuti usaha mengomunikasikan produk dan pelayanan kepada audiens yang dituju. Ada dua jenis saluran komunikasi, yaitu:
a.       Saluran komunikasi personal
b.      Saluran komunikasi nonpersonal.
5.      Mengalokasikan total anggaran promosi.
 Mengalokasikan anggaran promosi menyangkut penetapan total anggaran promosi dan pendistribusiannya pada brbagai saluran komunikasi yang digunakan. Hal ini menyangkut keputusan yang sangat penting karena sangat harus secara seimbang mempertimbangkan hubungan sfektivitas promosi dengan kebutuhan efisiensi operasional perusahaan. Ada empat metode yang umum digunakan dalam menetapkan angaran promosi, yaitu : (i) metode yang dapat dijangkau, (ii) presentase dari penjualan, (iii) keseimbangan kompetitif, dan (iv) metode tujuan dan tugas.
6.      Memutuskan bauran promosi.
Keputusan bauran promosi menyangkut pencapaian tujuan pemasaran secara efektif dan efisien melalui keseimbangan diantara komponen bauran promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesimbangan bauran promosi terdiri atas : (i) jenis pasar produk, (ii) strategi tarik dan strategi dorong, (iii) tahap kesiapan pembeli, (iv) tahap siklus hidup produk, dan (v) peringkat pasar perusahaan.
7.      Mengukur hasil promosi.
Pengukuran hasil promosi harus dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi program promosi yang ditetapkan. Pengukuran ini melibatkan wawancara dengan audiens sasaran untuk mendapatkan informasi tentang apakah mereka mengenal atau mengingat pesan yang disampaikan, berapa kali mereka melihatnya, poin apa dari pesan tersebut yang paling mereka ingat, bagaimana perasaan mereka terhadap pesan tersebut serta sikap mereka sebelumnya dan saat ini terhadap produk tersebut dan perusahaan.

8.      Mengelola dan mengoordinasikan seluruh proses komunikasi pemasaran.
Brerubahnya pasar massal menjadi pasar dengan ukuran yang kecil-kecil membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam  mengomunikasikan produk perusahaan. Hal ini membutuhkan bauran promosi yang berbeda pula agar pesan dan tujuan promosi dapat mencapai tujuannya. Saat ini semakin banyak perusahaan yang menggunakan konsep komunikasi pemasaran yang terintegrasi, seperti yang didefinisikan oleh American Association of Adcertising Agencies sebagai suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peranan strategis dari berbagai disiplin komunikasi periklanan umum, respons langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan menggabungkan disiplin-disiplin tersebut untuk memberikan pengaruh komunikasi yang jelas, konsisten, dan maksimum melalui integrasi langsung dari pesan-pesan yang berbeda.

Tipe Audit Pemasaran



Ada dua tipe audit pemasaran, yaitu :
1.      Audit Fungsioanal (vertical), merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari department pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut.
2.      Audit Menyeluruh (horizontal), merupakan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
      Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari kedua tipe audit diatas. Pertama-pertama manajemen menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.

Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran



Audit pemasaran secara umum bertujuan menghasilkan perbaikan atas pengelolaan aktivitas pencapaian hasil dari objek yang di periksa dengan cara memberikan saran-saran tentang upaya-upaya yang dapat di tempuh guna pendayagunaan sumber-sumber ekonomis, efisien dan efektif. Titik batas perhatian audit terutama diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang dapat di perbaiki di masa yang akan datang dan, menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan atau kelemahan di masa yang akan datang.
Auditor harus    menetapkan  tujuan audit  terlebih  dahulu  sebelum  mengumpulkan bukti dan menentukan     bahwa  system  perencanaan dan   pengendalian   manajemen telah dilaksanakan sehingga mencapai efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian pemasaran, audit pemasaran juga memberikan manfaat sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan struktur organisasi yang belum ditentukan sebelumnya.
2.      Mengidentifikasi kriteria pengukuran pencapaian, tujuan organisasi dan penilaian prestasi pemasaran.
3.      Secara independent dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.
4.      Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan struktur organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
5.      Menentukan eflsiensi, elektivitas, ekonomisasi sistem perencanaan dan pengendalian pemasaran.